RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
SEKOLAH : SMAN 10
Pekanbaru
MATA PELAJARAN : Bahasa Indonesia
ALOKASI WAKTU : 4X45 Menit
KELAS : XI
SEMSESTER : 1
A. STANDAR KOMPETENSI: 7. Membaca
Memahami Berbagai Hikayat
B. KOMPETENSI DASAR:
7.1. Menemukan
unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik
hikayat
C. MATERI PEMBELAJARAN:
Teks hikayat
1. Ciri-ciri hikayat
2. Unsur-unsur
intrinsik (alur, tema, tokoh atau penokohan, sudut pandang,
amanat) hikayat
3. Unsur-unsur
ekstrinsik (budaya, sosial, agama, pendidikan)
hikayat
4. Karakteristik tentang
tokoh
5. Menulis isi hikayat dengan bahasa sendiri
D. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1. Mengidentifikasikasi ciri-ciri hikayat sebagai bentuk karya sastra
lama
2. Menemukan unsur-unsur intrinsik ( alur, tema, penokohan, sudut pandang,
latar dan
amanat) dalam hikayat
3. Menentukan karakteristik tentang tokoh dalam hikayat
4. Menceritakan kembali isi hikayat dengan bahasa
sendiri
E. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Siswa mampu mengidentifikasi ciri-ciri hikayat yang dibaca
2. Siswa mampu menemukan unsur-unsur intrinsik hikayat
3. Siswa mampu menentukan karakteristik tentang tokoh hikayat
4. Siswa mampu menceritakan kembali isi hikayat dengan bahasa
sendiri
F. KARAKTER YANG DIHARAPKAN:
Rasa ingin tahu, kreatif, Jujur.,
demokratif
G. METODE PEMBELAJARAN
·
Penugasan
·
Tanya jawab
H. STRATEGI
PEMBELAJARAN
Tatap muka
|
Terstruktur
|
Mandiri
|
·
Memahami unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik hikayat
|
·
Menemukan unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik hikayat
|
·
Siswa dapat menemukan unsur-unsur intrinsik (alur, tema,
penokohan, sudut pandang, latar, dan amanat) dalam hikayat.
|
J. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
No.
|
Kegiatan Belajar
|
Nilai Budaya Dan Nilai
Karakter Bangsa
|
1.
|
Kegiatan awal:
Ø
Guru mengucapkan
salam
Ø
Guru
mengambil absen siswa
Ø
Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran hari ini
|
Bersahabat/komunikatif
|
2.
|
Kegiatan inti
Eksplorasi: dalam kegiatan eksplorasi
Ø
Mengidentifikasi ciri-ciri hikayat sebagai bentuk karya sastra
lama
Ø
Menemukan unsur-unsur intrinstik (alur, tema, tokoh
atau penokohan, sudut pandang, dan amanat)
Ø
Menentukan karakteristik tentang tokoh hikayat
Ø
Menceritakan
kembali isi hikayat dengan bahasa sendiri
Elaborasi: dalam kegiatan
elaborasi
Ø Guru membagikan contoh tentang hikayat dan
meminta siswa untuk mempelajarinya.
Ø Membandingkan nilai-nilai dalam hikayat dengan nilai-nilai masa kini dengan
menggunakan kalimat efektif
Ø Mengungkapkan kembali hikayat
dengan bahasa sendiri
Konfirmasi: dalam kegiatan
konfirmasi, siswa:
Ø
Menyimpulkan tentang hal-hal
yang belum diketahui
Ø
Menjelaskan tentang hal-hal
yang belum diketahui
|
Rasa ingin tahu,
Kreatif,
Jujur,
Demokratif
|
3.
|
Kegiatan akhir:
Ø
Refleksi
Ø
Guru menyimpulkan
pembelajaran hari ini
|
Bersahabat/komunikatif
|
K. ALAT DAN SUMBER BELAJAR
Ø Cerdas Berbahasa Indonesia SMA/MA Kelas XI Penerbit Erlangga, Bahasa Indonesia SMA/MA Kelas XI Penerbit SEWU, dan buku penunjang lainnya
Ø Teks Hikayat
L. PENILAIAN
Jenis Tagihan:
Ø Tugas Individu
Bentuk Instrumen
Ø Soal Objektif (terlampir)
Ø Soal Esay (terlampir)
Mengetahui: Pekanbaru,
02 September 2013
Guru Mata Pelajaran Guru
PPL
Etri Wermi, S,Pd Erawati
NIP 196407181989032004
Lampiran
1
Bahan
Ajar
A.
Pengertian Hikayat
Hikayat merupakan karya sastra
lama. Secara etimologi, istilah "hikayat" berasal dari bahasa Arab,
yakni 'haka' , yang berarti menceritakan atau bercerita. Hikayat
kemudian diartikan sebagai karya sastra klasik yang pada umumnya mengisahkan
kehebatan dan kepahlawanan seseorang lengkap dengan keajaiban, kesaktian, yang
dimiliki tokoh utama. Pada zaman
dahulu, hikayat dibaca untuk pelipur lara, membangkitkan semangat juang, atau
sekedar meramaikan pesta. Nah
fungsi dari hikayat yaitu sebagai media (sarana) pengajaran moral atau sopan
santun secara turun menurun dari nenek moyang dan sebagai sarana hiburan bagi
masyarakat.
Hikayat adalah salah satu karya
sastra yang termasuk dalam prosa lama. Yaitu karya prosa
yang hidup dan berkembang dalam masyarakat lama Indonesia, yakni masyarakat tradisional.
di wilayah Nusantara. Hikayat memiliki kesamaan dengan novel. Keduanya
sama-sama karangan prosa (karangan bebas yang tidak terikat dari bait, baris,
dan diksi), novel merupakan karya sastra yang berkembang pada zaman sekarang,
sedangkan hikayat berkembang pada zaman Melayu klasik. jenis-jenis prosa lama
itu adalah mite, legenda, fabel, dongeng, hikayat. Sedangkan prosa baru yaitu: novel, novelet, roman, dan cerpen.
Dongeng, adalah cerita yang sepenuhmya merupakan hasil imajinasi atau khayalan
pengarang di mana yang diceritakan seluruhnya belum pernah terjadi.
Fabel adalah cerita yang menggambarkan watak dan budi
manusia yang diperankan oleh binatang. Contoh: Cerita Si Kancil yang Cerdik,
Kera Menipu Harimau, dan lain-lain.
Hikayat adalah cerita
yang mengisahkan seseorang lengkap dengan kehebatan dan kepahlawanan dengan
kesaktian, dan keajaiban yang ia miliki.
Contoh; Hikayat Hang Tuah, Hikayat Si
miskin, dan lain-lain.
Legenda adalah cerita rakyat pada zaman dahulu yang ada
hubungannya dengan peristiwa sejarah. Contoh: Asal Mula Tangkuban Perahu, Malin
Kundang, Asal Mula Candi Prambanan, dan lain-lain.
Mite adalah cerita yang mengandung berlatar belakang
sejarah yang dipercayai orang banyak bahwa cerita tersebut pernah terjadi dan
mengandung hal-hal gaib dan kesaktian luar biasa. Contoh: Nyi Roro Kidul. Ratu
dari selatan dan lain-lain.
Hikayat terbagi 4 antara lain
sebagai berikut:
1.
Hikayat melayu asli
(Cth : Hikayat si miskin, hikayat hang tuah, hikayat abdullah, yong dolah)
2.
Hikayat pengaruh Jawa
(Cth : Hkayat panji sumirang, gambuh warga asmara)
3.
Hikayat pengaruh India
(Cth : Hikayat Ramayana, sang Boma, )
4.
Hikayat pengaruh Arab-persia
(Cth : Hikayat Amir Hamzah, Nabi Sulaiman)
a. Ciri-ciri hikayat
Dalam prosa lama yaitu hikayat memiliki
ciri-ciri sebagai berikut:
1.
Pengarangnya tidak dikenal (anonim)
2.
Istana Sentris : Isi cerita berkisar pada tokoh-tokoh raja dan
keluarganya
3.
Bersifat Statis : Tetap, tidak mengalami
perubahan atau perkembangan
4.
Disampaikan dari satu orang ke orang
lain
b.
Unsur-unsur intrinsik dan ektrinsik dalam hikayat
Sebuah karya sastra dibangun oleh dua unsur yang menyusunnya. Dua unsur yang dimaksud ialah unsur
intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik ialah unsur yang menyusun sebuah
karya sastra dari dalam yang mewujudkan struktur suatu karya sastra, seperti :
tema, tokoh dan penokohan, alur, latar, sudut pandang, dan amanat. Sedangkan unsur ekstrinsik ialah unsur yang menyusun sebuah karya sastra
dari luarnya menyangkut aspek sosial, agama, moral dan
pendidikan.
Unsur-unsur intrinsik hikayat tersebut
antara lain sebagai berikut.
a. Tema
Tema adalah inti atau ide dasar dalam sebuah cerita, atau sesuatu yang
menjiwai cerita, atau sesuatu yang menjadi pokok masalah dalam cerita. Tema terbagi
menjadi dua yaitu tema mayor dan tema minor. Tema mayor adalah tema yang
menjadi pusat pikiran cerita, atau tema yang sangat menonjol dan menjadi
persoalan, sedangkan tema minor adalah tema yang dilihat dari sudut pandang
lain, misalnya dari kejadian-kejadian yang ada dalam cerita. Nah untuk
menemukan sebuah tema dalam cerita kita harus menyimpulkan dari keseluruhan
cerita.
b. Alur atau plot
Adalah rangkaian peristiwa yang memiliki
hubungan sebab akibat sehingga menjadi satu kesatuan yang padu bulat dan utuh. Secara umum alur terdiri atas bagian-bagian sebagai berikut:
(1) Awal, yaitu
pengarang mulai memperkenalkan tokoh-tokohnya.
(2) Perselisihan, yaitu terjadi
konflik di antara tokoh-tokoh pelaku.
(3) Menuju klimaks, yaitu konflik
tokoh-tokoh semakin seru.
(4) Puncak,
yaitu saat puncak konflik di antara tokoh-tokohnya.
(5) Mendamaikan, yaitu saat
peristiwa konflik semakin reda dan perkembangan alur mulai terungkap.
(6) Akhir,
yaitu seluruh peristiwa atau konflik telah terselesaikan.
Macam-macam
alur:
1.
Alur maju adalah peristiwa yang disajikan dahulu selalu
menjadi penyebab munculnya peristiwa yang hadir sesudahnya.
2.
Alur mundur adalah Peristiwa yang
muncul kemudian selalu manjadi akibat dari persitiwa yang diceritakan
sebelumnya.
3.
Alur maju mundur adalah Peristiwa
yang diceritakan kemudian menjadi penyebab dari peristiwa yang diceritakan
/sebelumnya peristiwa yang diceritakan lebih dahulu menjadi akibat dari
peristiwa yang diceritakan sesudahnya.
c. tokoh dan Penokohan
Tokoh adalah orang atau pelaku yang berperan dalam cerita. Sedangkan penokohan adalah cara pengarang menggambarkan
karakter tokoh-tokoh dalam cerita. Tokoh dalam hikayat dapat berupa manusia dan
binatang. Tokoh dalam hikayat.memiliki sifat yang berbeda misalnya baik, jahat,
pemalas, dan manja. Nah sifat tokoh ini disebut juga dengan watak.
Berdasarkan peranannya tokoh
dibedakan menjadi 2 yaitu:
1.
Tokoh utama adalah tokoh sentral yang menjadi pusat cerita.
Ciri-ciri tokoh utama biasanya muncul dalam cerita dari awal sampai akhir
cerita.
2.
Tokoh sampingan yaitu tokoh yang hanya mendampingi atau menyertai
keberadaan tokoh utama bisa dalam bentuk saudara dari tokoh utama, orang tua,
yang lainnya.
Dilihat
dari karakter tokoh dan penokohan dibagi menjadi tiga yaitu tokoh antagonis,
tokoh protagonis, tokoh tritagonis.
1.
Tokoh protagonis adalah tokoh dengan karakter baik, atau
tokoh yang kita kagumi dan selalu mengalah.
2.
Tokoh antagonis adalah tokoh dengan karakter keras, jahat
atau sesuatu yang kurang bagus.
3.
Tokoh tritagonis adalah tokoh netral atau tokoh ketiga yang
biasanya menjadi penengah konflik antara protagonis dan antagonis
d.Latar atau setting
Adalah keterangan yang berhubungan
dengan tempat, waktu, dan suasana. Latar dapat dibedakan menjadi 3 unsur yaitu:
1.
Latar tempat yaitu segala sesuatu
yang menjelaskan tempat terjadinya peristiwa dalam cerita. Latar tempat yang
terdapat dalam cerita misalnya di Istana, di medan perang, atau di hutan.
2.
Latar waktu adalah waktu terjadinya
peristiwa dalam cerita atau hikayat. Latar waktu dalam hikayat misalnya pagi
hari, siang hari, sore hari, malam hari.
3.
Latar suasana adalah penjelasan
penjelasan mengenai suasana pada saat peristiwa itu terjadi. Suasana dalam
cerita misalnya suasana menyedihkan, suasana mengembirakan, suasana
mengharukan. Dilihat dari letaknya latar terbagi dua yaitu latar sosial
(gambaran keadaan suatu masyarakat, adat istiadat dan bahasa) dan latar
fisik/material (menggambarkan bangunan, daerah suatu cerita).
e. Sudut Pandang
adalah bagaimana pengarang menempatkan dirinya terhadap cerita atau dari
sudut mana pengarang memandang cerita.
1.
Sudut pandang orang pertama
adalah penulis sebagai pelaku dalam
cerita. Sudut pandang ini biasanya menggunakan kata ganti “aku” atau “saya” dan
“nama tokoh”.
2.
Sudut pandang orang ketiga adalah pengarang
berada diluar cerita atau pengarang tidak terlibat dalam cerita. Sudut pandang
ini biasanya menggunakan kata ganti orang ketiga “dia”.
3.
Sudut pandang orang ketiga serba
tahu adalah pengarang bertindak seolah-olah mengetahui segala peristiwa yang di
alami tokoh. Dalam hal ini pengarang menggunakan kata ganti orang ketiga “dia”.
Contoh: sudah genap satu bulan dia menjadi permaisuri di Istana ini. Tapi,
belum satu kali pun dia terlihat keluar Istana untuk sekedar bermah-tamah dengan
orang di istana.
f . amanat
pesan yang ingin disampaikan
pengarang kepada pembaca dalam cerita. Pesan ini Biasanya berisi nasehat atau
petuah. Biasanya dalam hikayat tema dan amanat dapat disampaikan secara
implisit atau tersirat yaitu dengan cara memberikan ajaran moral atau pesan dalam
tingkah laku atau peristiwa yang terjadi pada tokoh menjelang cerita berakhir,
dan dapat pula disampaikan secara eksplisit atau tersurat yaitu dengan
penyampaian seruan, saran, peringatan, nasehat, anjuran,atau larangan yang
berhubungan dengan gagasan utama cerita.
c. Unsur Ekstrinsik dalam hikayat
Unsur ekstrinsik Adalah Unsur yang membangun
karya sastra dari luar karya sastra.
·
Nilai moral adalah Nilai yang
berkaitan dengan akhlak atau budi pekerti ,baik buruknya tingkah laku.
·
Nilai sosial budaya adalah Nilai
yang berkaitan dengan norma dan kebiasaan yang ada dalam masyarakat.
·
Nilai keagamaan adalah Nilai yang berkaitan dengan tuntutan agama
yang menjadi pedoman.
·
Nilai pendidikan adalah Nilai yang
berkaitan dengan penghubungan tingkah laku dari buruk ke baik, menghormati
orang yang lebih tua.
.
Lampiran 2
Soal Objektif dan Esay
1.
Perhatikan penggalan hikayat berikut
ini!
Zaman dahulu ada seorang petani yang
rajin dan dermawan. Padahal dia tidak termasuk orang kaya. Kedermawannya
menjadi buah bibir orang sehingga terdengar oleh baginda Raja Adil. Ketika Raja
berulang tahun pak Kasih diundang untuk makan malam bersama Raja di Istana.
Undangan Raja tidak membuat pak Kasih sombong. Ia merasa lebih rendah
hati. Latar dari penggalan di atas
adalah.....
a. Istana
b. Halaman Istana
c. Rumah makan
d. Ruang makan
2.
Amanat yang terkandung dalam hikayat di atas
adalah......
a.
Keberhasilan membuat kita sombong
b.
Kita tidak boleh sombong terhadap
sesama
c.
Kita harus menjadi seorang pemimpin
yang baik
d.
Kesombongan membuat kita menjadi
sombong dan serakah.
3. Bacalah paragraf
berikut dengan seksama!
Dengan sebuah fitnah Hang Tuah
berlaku tiada hormat dengan putera-puteri Istana. Oleh karena itu Hang tuah
dibuang ke luar Malaka. Pengganti Hang Tuah adalah Hang Jebat. Maka Hang Jebat
pun mengamuk. Dengan keris pustaka Hang Jebat memporak porandakan Istana.
Banyak kerabat raja yang tertusuk keris pusaka. Menghadapi situasi yang genting
itulah Hang Tuah dipanggil ke Istana. Karena kesetiaan kepada Raja Hang Tuah pun
memenuhi panggilan. Titah Raja dilaksanakan yaitu meredam amarah Hang Jebat.
Ketika kedua sahabat itu berhadap-hadapan Hang Tuah meminta Hang Jebat untuk menyerahkan
keris pusaka, tetapi di tolak oleh Hang Jebat. Terjadilah perebutan keris. Dan
malang tidak dapat dihindari Hang Jebat tertusuk
keris pusaka.
Karakter Hang Tuah yang menonjol dalam penggalan
hikayat di atas adalah......
a. Mudah di fitnah
b. Pemberani
c. Setia pada raja
d. Patuh pada raja
4.
Sudut pandang yang terdapat dalam penggalan hikayat di
atas adalah.....
a.
Sudut pandang orang pertama
b.
Sudut pandang orang ketiga
c.
Sudut pandang orang ketiga serbatahu
d.
Sudut pandnag orang ketiga sebagi pengamat
5.
1. Hikayat Si Miskin
2. Hikayat Musang Berjanggut
3. Hikayat Hang Tuah
4. Hikayat Abdullah
Pernyataan di
atas merupakan contoh hikayat ....
a. Melayu Asli
b. Pengaruh Jawa
c. Pengaruh India
d. Arab-Persia
Kunci Jawaban Objektif
1. A
2. B
3. C
4. C
5. A
Soal Esay
1.
Jelaskan yang dimaksud dengan
hikayat?
2.
Sebutkan ciri-ciri yang terdapat
dalam hikayat?
3.
Sebutkan unsur-unsur intrinsik dan
ektrinsik yang membangun sebuah hikayat?
4.
Jelaskan yang dimaksud dengan tema,
alur, dan sudut pandang dalam hikayat ?
Kunci Jawaban:
1.
Hikayat
adalah karya sastra klasik
yang pada umumnya mengisahkan kehebatan dan kepahlawanan seseorang lengkap
dengan keajaiban, kesaktian, yang dimiliki tokoh utama.
2.
Ciri-ciri
hikayat antara lain:
1.
Pengarangnya tidak dikenal (anonim)
2.
Istana Sentris : Isi cerita berkisar pada tokoh-tokoh raja dan
keluarganya
3.
Bersifat Statis : Tetap, tidak mengalami
perubahan atau perkembangan
4.
Disampaikan dari satu orang ke orang
lain
3.
Unsur intrinsik
hikayat yaitu:
Tema, tokoh dan
penokohan, alur, latar atau setting, sudut pandang, gaya bahasa dan amanat.
Unsur ekstrinsik hikayat
yaitu: Agama, pendidikan, sosial budaya, dan moral.
4.
Tema adalah inti atau ide dasar dalam sebuah cerita, atau sesuatu yang menjiwai cerita,
atau sesuatu yang menjadi pokok masalah dalam cerita
Alur adalah rangkaian
peristiwa yang memiliki hubungan sebab akibat sehingga menjadi satu kesatuan
yang padu bulat dan utuh.
Sudut pandang adalah bagaimana pengarang menempatkan
dirinya terhadap cerita atau dari sudut mana pengarang memandang cerita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar