IDENTITAS
Selasa, 29 Mei 2012
Jumat, 24 Februari 2012
Kamis, 23 Februari 2012
VERBA
VERBA
Ciri-ciri verba bisa
dilahat dari
1.
Segi prilaku simantik/makna
2.
Segi prilaku sintaksis/ susunan dalam
kalimat
3.
Bentuk morfologik/pembentukan kata baik
gramatik maupun semantik
Verba dari prilaku
simantiknya atau makna
Contoh: Ayah sedang mandi
Kata mandi adalah verba.kata mandi mengandung makna
perbuatan.
Contoh:
seharusnya, benda itu tidak jatuh
Kata jatuh mengandung makna proses.maksud proses
menyatakan adanya perubahan dari tidak jatuh menjadi jatuh.
Verba dari segi
sintaksisnya
a.
Verba transitif adalah verba yang
menggunakan nomina sebagai objek dalam kalimat aktif, dan objek dapat berfungsi
sebagai subjek dalam kalimat pasif.
Contoh:
mereka mencari penjahat itu ( aktif )
Penjahat itu dicari oleh mereka (
pasif )
Kata mencari adalah verba transitif
yang diikuti oleh nomina yaitu penjahat.
b.
Verba Ekatransitif adalah verba yang
diikuti oleh satu objek.dapat diubah menjadi pasif.
Contoh:
Kakak menterjemahkan kamus itu ( Aktif )
Kamus itu diterjemahkan oleh kakak ( pasif )
c.
Verba Dwitransitif adalah verba yang
kalimat aktif dapaty ikuti oleh dua nomina satu objek dan satu pelengkap.
Contoh:
Ayah akan membawakan saya kue enak.
Kata membawakan adalah verba
dwitrasitif sedangkan kata saya dan kue enak adalah objek dan pelengkap.
d.
Verba semitransitif adalah verba yang
objeknya boleh ada dan boleh tidak.
Contoh:
Amir sedang membaca
Kata
membaca adalah verba semitransitif
e.
Verba taktransitif adalah verba yang
tidak memiliki nomina dibelakangnya yang dapat berfungsi sebagai subjek dalam
kalimat pasif
Contoh:
Maaf, pak. Ayah sedang mandi.
Verba
dari segi bentuknya
Terbagi
menjadi 2 yaitu: Verba asal dan verba turunan
Verba
asal adalah verba yang dapat berdiri sendiri tampa afiks.
Misalnya
: pergi, rumah makan, tidur, mandi, datang.
Contoh.
Ayah pergi ke Singapura
Adik sedang makan kue
Verba
turunan adalah verba yang dibentuk melalui proses transposisi, pengafiksan,
reduplikasi dan pemajemukan.
Transposisi
adalah proses penurunan kata yang memperlihatkan peralihan suatu kata dari
ketegori sintaksis tampa mengubah bentuknya.
Contoh:
telepon- telepon
Cangkul- cangkul
Pengafiksasian
adalah penambahan afiks pada dasar
Contoh:
beli-membeli
Temu- bertemu
Restu- merestui
Reduplikasi
adalah pengulangan suatu dasar
Contoh:
lari- lari-lari
Rumah- rumah-rumah
Pemajemukan
adalah penggabungan dua dasar atau lebih sehingga menjadi satu satuan makna.
Contoh:
jual, beli- jual beli
Jatuh,bangun- jatuh bangun
Hancur,lebur-hancur lebur
Selasa, 21 Februari 2012
ADVERBIA
ADVERBIA
Adverbia adalah kata yang menjelaskan verba, adjeftiva
atau adverbial lain.
Contoh:
ia sangat mencintai istirinya
Kata
sangat itu adalah adverbial
Mencintai
adalah verba atau kata kerja
Adverbial
dari segi bentuknya
A. adverbial tunggal
Adverbia
tunggal dibedakan menjadi dua macam antara lain:
1.
Adverbial yang berupa kata dasar. Adverbial yang berupa kat dasar hanya terdiri
atas satu suku kata dasar
Contoh:
baru
Kalau
baru, misalnya selain sebagai adverbial, dapat juga digolongkan sebagai
adjektiva.
2.
Adverbial yang berupa kat berafiks
Contoh:
sebaiknya kita segera membayar pajak itu
3.
Adverbial yang berupa kata ulang yang terbagi antara lain:
a.
pengulangan kata dasar
contoh:
kami duduk diam – diam mendengarkan ceramah
b.
pengulangan kata dasar dan penambahan afiks se-
contoh:
sebesr – besarnya wanita, kalau marah berbahaya
c.
pengulangan kata dasar dengan penambahan sufiks-an
Contoh:
kami memarahinya habis – habisan kemaren
d.
pengulangan kata dasar dengan penambahan gabungan afiks se-nya
contoh:
burung itu terbang setinggi-tingginya
B. Adverbial gabungan
Terdiri
dari atas dua adverbial yang berupa kata dasar contohnya:
-
lagi pula
-
Hanya saja
-
Hamper selalu
1. Adverbia dari segi prilaku sintaksisnya
·
adverbial yang
didahului kata yang di terangkannya
o contoh:
ia lebih tinggi dari adiknya
·
adverbial yang
mengikuti kata yang di terangkannya
o contoh:
jelek benar kelakuannya
·
adverbial yang
didahului atau mengikuti kata yang di terangkannya
contoh:
mahal amat harga bajua itu
kata
amat mempunyai dua fungsi yaitu:
-
Menjelaskan mahal dan
-
Menjelaskan harga
·
adverbial yang
mendahului dan mengikuti kata yang di terangkan
contoh:
saya yakin bukan dia saja yanga pandai.
2. Adverbial dari segi prilaku semantiknya
- Adverbia kualitatif atau makna adalah
adverbial yang menggambarkan makna yang berhubungan dengan tingkat, derajat,
atau mutu.
Contoh:
kata paling, sangat, lebih, dan kurang.
-
Adverbial kuantitatif
adalah menggambarkan makna yang berhubungan dengan jumlah.
Contoh:
kata banyak, sedikit,kira- kira dan sukup
-
Adverbia limitatik atau
batasan adalah adverbial yang menggambarkan makna yang berhubungan dengan
pembatasan
Contoh: kata seperti hanya saja,
sekedar
-
Adverbial frekuentatif
atau kekerapan adalah adverbial yang menggambarkan makna yang berhubungan
dengan tingkat kekerapan terjadinya sesuatu yang diterapkan adverbial lain
Contoh: kata – kata seperti kadang-
kadang
-
Adverbial kewaktuan
adalah adverbial yang menggambarkan makna yang berhubungan dengan saat
terjadinya peristiwa yang diterangkan oleh adverbial itu.. seperti: kata baru
Contoh: ayah bari diberhentikan
dari jabatannya
-
- adverbial kecaraan
adalah adverbial yang menggambarkan makna yang berhubungan dengan bagaimana
peristiwa yang diterangkan oleh adverbial itu langsung atau terjadi. Seperti:
diam – diam
Contoh: ikuti dia diam – diam dari
belakang
-
Adverbial lantranstif
adalah adverbial yang menggambarkan pertentangan dengan makna kata atau hal
yang dinyatakan sebelumnya. Seperti: bahkan, malahan, justru
Contoh: siapa bilang dia kikir, justru
dia yang menyumbang paling banyak.
-
Adverbial keniscayaan
adalah adverbial yang menggambarkan makna yang berhubungan dengan kepastian
tentang keberlangsungan atau terjadinya hal atau peristiwa yang dijelaskan
adverbial itu. Seperti: niscya, pasti, dan tentu
3. Adverbia
konjuktif adalah adverbia yang
menghubungkan satu klausa atau kalimat dengan klausa atau kalimat yang lain.
Afiksasi
Afiksasi
Afiksasi adalah proses
pembubuhan afiks pada sebuah dasar atau bentuk dasar. Dilihat dari posisi
melekatnya pada bentuk dasar afiksasi dibedakan menjadi:
a)
Prefiks ( afiks pada awalan kata dasar)
b)
Infiks ( afiks pada tengah kata dasar)
c)
Sufiks ( afiks pada akhir kata dasar)
d)
Konfiks ( gabungan dari prefiks dan
sufiks)
e)
Interfiks ( sejenis infiks dengan
pengabungan dua buah unsur)
f)
Transfiks (vokal- vokal yang diimbuhkan
pada keseluruhan dasar)
Pada kesempatan ini
kita akan membahas tentang konfiks.
Konfiks adalah afiks
yang berupa morfem terbagi, yang bagian pertama berposisi pada awal bentuk
dasar, dan bagian yang kedua berposisi pada akhir bentuk dasar.
Dalam bahasa Indonesia
mengenai konfiks ada hal yang harus diperhatikan antara lain:
1.
Adanya apitan
Kata
dasar yang diikuti dengan afiksasi atau imbuhan baik itu prefiks atau sufiks
tidak semuanya datang dengan serentak. konfiks yang terdapat didalam apitan itu
datangnya serentak. Maksudnya disini bentuk kata dasar yang tidak bisa dipisahkan. Perhatikan contoh
dibawah ini:
keterangan kesudahan bepergian
ke-an terang ke-an sudah be-an
pergi
2.
Adanya gabungan
Kata
gabungan dalam afiksasi adalah apabila prefiks dan sufiks datang nya tidak
serentak. Apabila bentuk kata dasarnya dari gabungan antara prefiks dan sufiks
maka setelah dipisahkan bentuk kata tersebut mempunyai makna.
beraturan berpakaian mengambilkan
ber-
aturan ber- pakaian meng-
ambilkan
Atur -an pakai -an ambil
-an
Langganan:
Postingan (Atom)